Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi
Keamanan Pangan





Pangan olahan yang diproduksi harus sesuai dengan Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik. Selain itu pangan harus layak dikonsumsi adalah pangan yang tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari Cemaran Biologi, Kimia dan Cemaran Fisik.
Cemaran BIOLOGI
Bisa berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus dan ganggang. Pertumbuhan mikroba bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan dan menyebabkan keracunan pada manusia bahkan kematian.
Faktor yang membuat bakteri tumbuh: pangan berprotein tinggi, kondisi hangat (suhu 40o - 60oC), kadar air, tingkat keasaman, waktu penyimpanan.
Cara pencegahan cemaran biologi.
- Beli bahan mentah dan pangan di tempat yang bersih.
- Beli dari penjual yang sehat dan bersih.
- Pilih makanan yang telah dimasak.
- Beli pangan yang dipajang, disimpan dan disajikan dengan baik.
- Konsumsi pangan secara benar.
- Kemasan tidak rusak.
- Tidak basi (tekstur lunak, bau tidak menyimpan seperti bau asam atau busuk).
- Jangan sayang membuang pangan dengan rasa menyimpang
Merupakan bahan kimia yang tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam pangan. Cemaran kimia masuk ke dalam pangan secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menimbulkan bahaya.
- Racun alami, contoh racun jamur, singkong beracun, racun ikan buntal, dan racun alami pada jengkol.
- Cemaran bahan kimia dari lingkungan, contoh: limbah industri, asap kendaraan bermotor, sisa pestisida pada buah dan sayur, deterjen, cat pada peralatan masak, minum dan makan, dan logam berat
- Penggunaan Bahan Tambahan Pangan yang melebihi takaran, contoh: pemanis buatan, pengawet yan melebihi batas.
- Penggunaan bahan berbahaya yang dilarang pada pangan, Contoh: Boraks, Formalin, Rhodamin B, Methanil Yellow
- Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dimasak atau dikonsumsi langsung.
- Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih 14 sebelum diolah atau dimakan.
- Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengolah pangan.
- Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna, pengawet, dan lain-lain) yang dilarang digunakan untuk pangan
- Menggunakan Bahan Tambahan Pangan yang dibutuhkan seperlunya dan tidak melebihi takaran yang diijinkan
- Tidak menggunakan alat masak atau wadah yang dilapisi logam berat.
- Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untuk pangan
- Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus pangan
- Jangan menggunakan wadah sterofoam atau plastik kresek (non food grade) untuk mewadahi pangan terutama pangan siap santap yang panas, berlemak, dan asam karena berpeluang terjadi perpindahan komponen kimia dari wadah ke pangan (migrasi)
Adalah benda-benda yang tidak boleh ada dalam pangan seperti rambut, kuku, staples, serangga mati, batu atau kerikil, pecahan gelas atau kaca, logam dan lain-lain. Benda-benda ini jika termakan dapat menyebabkan luka, seperti gigi patah, melukai kerongkongan dan perut. Benda tersebut berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan nafas dan pencernaan.
Cara pencegahan cemaran Fisik: Perhatikan dengan seksama kondisi pangan yang akan dikonsumsi
5 kunci Keamanan Pangan
- Jagalah kebersihan.
- Pisahkan pangan mentah dari pangan matang.
- Masaklah dengan benar.
- Jagalah pangan pada suhu aman.
- Gunakan air dan bahan baku yang aman
- Kemasan dalam kondisi baik tidak rusak, penyok atau menggembung.
- Pangan tidak kedaluwarsa atau rusak.
- Sudah memiliki nomor izin edar:
- MD (Pangan yang diproduksi dalam negeri)
- ML (pangan yang diimpor dari luar negeri)
- PIRT (pangan yang diproduksi oleh rumah tangga)