Kisaran nilai normal kadar adiponektin mungkin sedikit berbeda antar laboratorium. Pastikan untuk melihat kisaran nilai normal yang tercantum pada laporan laboratorium Anda atau tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda memiliki pertanyaan tentang hasil Anda. Kadar adiponektin normal bervariasi berdasarkan organ seks dan indeks massa tubuh (BMI) Anda. Indeks massa tubuh (BMI) adalah alat skrining yang mengukur rasio tinggi badan terhadap berat badan. Penyedia layanan kesehatan menghitung BMI dengan menggunakan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (m2). Pada kebanyakan orang, BMI berkaitan dengan lemak tubuh, namun dalam beberapa kasus tidak akurat. BMI sendiri tidak mendiagnosis obesitas atau kesehatan. Penyedia layanan kesehatan menggunakan BMI dan alat serta tes lainnya untuk menilai status dan risiko kesehatan seseorang.
Berapa Kadar Normal Adiponektin?

Secara umum, kisaran adiponektin normal untuk orang yang ditetapkan sebagai laki-laki saat lahir meliputi:
- Orang dengan BMI kurang dari 25: 5 hingga 37 mikrogram per mililiter (ug/mL).
- Orang dengan BMI 25 hingga 30: 5 hingga 28 ug/mL.
- Orang dengan BMI di atas 30: 2 hingga 20 ug/mL.
Secara umum, kisaran adiponektin normal untuk orang yang dianggap berjenis kelamin perempuan saat lahir meliputi:
- Orang dengan BMI kurang dari 25: 5 hingga 37 ug/mL.
- Orang dengan BMI 25-30: 4 hingga 20 mikrogram per mililiter (ug/mL).
- Orang dengan BMI di atas 30: 4 hingga 22 ug/mL.
Kondisi apa yang berhubungan dengan kadar adiponektin abnormal?
Beberapa kondisi kesehatan berhubungan dengan kadar adiponektin yang tidak normal, antara lain:
- Obesitas dan berat badan kurang.
- Resistensi insulin.
- Aterosklerosis.
- Lipodistrofi.
Sebagian besar kondisi ini berhubungan dengan tingkat adiponektin yang lebih rendah dari normal.
Adiponektin dan obesitas
Orang dengan obesitas mengalami penurunan kadar adiponektin. Di sisi lain, kadar adiponektin lebih tinggi dari biasanya pada orang yang sangat kekurangan berat badan, seperti penderita anoreksia nervosa atau malnutrisi. Secara umum, semakin banyak lemak tubuh yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah kadar adiponektinnya, begitu pula sebaliknya. Penurunan berat badan pada penderita obesitas mengakibatkan peningkatan kadar adiponektin.
Resistensi adiponektin dan insulin
Karena adiponektin membantu sensitivitas insulin, orang yang mengalami resistensi insulin biasanya memiliki tingkat adiponektin yang rendah. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel dalam tubuh Anda tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan pelepasan insulin berlebih (hiperinsulinemia).
Resistensi insulin dapat menyebabkan pradiabetes, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Meskipun resistensi insulin sering dikaitkan dengan obesitas, orang dapat mengalami resistensi insulin tanpa mengalami obesitas. Dan orang yang mengalami resistensi insulin tanpa obesitas biasanya memiliki kadar adiponektin yang rendah juga. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada faktor genetik yang terlibat dengan resistensi insulin dan adiponektin.
Adiponektin dan aterosklerosis
Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika plak menumpuk di dinding bagian dalam arteri Anda. Plak merupakan zat lengket yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium dan zat lainnya. Saat plak menumpuk, arteri Anda menjadi keras dan sempit.
Karena adiponektin memiliki efek antiinflamasi yang membantu melindungi jantung dan pembuluh darah, rendahnya kadar adiponektin dapat menyebabkan aterosklerosis dan masalah kardiovaskular lainnya, seperti serangan jantung (infark miokard).
Adiponektin dan lipodistrofi
Lipodistrofi adalah sekelompok sindrom langka yang menyebabkan Anda kekurangan lemak (jaringan adiposa) di beberapa bagian tubuh, sementara kelebihan lemak di area lain, termasuk di organ seperti hati. Seseorang bisa terlahir dengan lipodistrofi atau mengembangkannya di kemudian hari.
Lipodistrofi bawaan (sejak lahir) dan terkait HIV berhubungan dengan rendahnya tingkat adiponektin. Hal ini mungkin karena adiponektin berperan dalam cara tubuh Anda menyimpan lemak.